Selamat Sore Teman-Teman! 😀
Bertemu lagi dalam sesi tulis-menulis kita kali ini. Kali ini saya akan sedikit berbagi tentang sebuah aplikasi buat twitteran memakai command line, tidak berbeda jauh dengan posting saya yang ini, tapi seiring waktu berjalan, aplikasi twitter client yang saya buat tidak bisa digunakan, karena twitter sendiri melarang para penggunanya untuk masuk tanpa melakukan autentikasi (oauth).
Karena itu, saya melengkapinya lewat aplikasi kali ini. Walau masih beta version alias versi coba-coba, aplikasi ini sudah bisa menjalankan fungsi-fungsi twitter pada umumnya, seperti membaca home timeline, membaca mention, membaca DM, dan melakukan fingsi pencarian. Dan juga ini ditulis memakai bahasa pemrograman python, jadi bisa dijalankan di platform mana saja (walau saya baru mencobanya di linux(masih bermasalah di text encodingnya sih)), tidak seperti aplikasi yang dulu hanya memakai bash.
Pylinx ini memakai modul tweepy di dalamnya, dan di dalamnya sudah saya masukkan modul tweepynya, jadi pengguna tidak perlu menginstall lagi. Sekarang sudah dilengkapi dengan input username dan password hanya melewati aplikasi, jadi tidak menggunakan browser lagi untuk proses otorisasi, sehingga ACCESS_KEY dan ACCESS_SECRET langsung tertulis setelah input username dan password pada aplikasi. Dan pada update kali ini,sudah ada fitur logoutnya juga ketika kita sudah selesai memakai aplikasi ini,jadi tidak perlu untuk menghapus langsung autentikasi pada script.
Aplikasi dapat didownload di sini , silahkan menikmati 🙂
8 Comments
Manteb om….
Lagi belajar python jg nih he he
Mohon bimbingan nyaa 😀
saya juga baru belajar og..belajar bareng sadja 😀
joss paman. ya kalo sampe ucul tokennya, tinggal revoke akses apps tsb aja. *ngilang* :))
tepat sekali,tinggal revoke aja..gimana juga,mau aman itu sulit og,harus banyak yang dikorbankeun :))
lapor! Pylinx njempalik pas ngebaca status. Outputnya begini:
choose : 2
Traceback (most recent call last):
File “pylinx.py”, line 147, in
main()
File “pylinx.py”, line 134, in main
read_time()
File “pylinx.py”, line 66, in read_time
timeline = api.home_timeline()
File “/home/matriphe/Downloads/Source Installation/pylinx/tweepy/binder.py”, line 179, in _call
return method.execute()
File “/home/matriphe/Downloads/Source Installation/pylinx/tweepy/binder.py”, line 162, in execute
raise TweepError(error_msg, resp)
tweepy.error.TweepError: Rate limit exceeded. Clients may not make more than 350 requests per hour.
sepertinya bermasalah dgn API limit. solusinya bisa pake Proxy.. 😀
usul, ben sisan hatrick. tambahin fitur logout. 😀
@mas zam
sebelumnya trims buat reviewnya mas..hehehe
untuk yang pertama,memang ni aplikasi masih banyak bugnya mas,terutama di masalah encodingnya,kalo encoding gak cocok bisa lebih error lagi pas mbaca timeline.. 😀
Terus untuk masalah API limit juga masih belom tak akalin biar bisa lebih dari 350 request.Dulu pernah mikir pengen pake 2 aplikasi,tapi belom kesampean le ngutak-atik (tapi banter men njenengan le ngetwit,350 request per jam bisa abis :D)
Nah,untuk yang logout,aq mikir untuk kelanjutannya mau tak pisahin ACCESS_KEY dari programnya mas,jadi ngebuat temporary file gitu..soalnya ada beberapa kendala buat ngehapus langsung dari file asli program..yo ming rung sempet tak ubek2 meneh sih 😀